Arab Saudi Bangun Kota

Negara-negara Arab mulai memantapkan langkah menuju masa depan dengan membangun kota kampus berbasis kecerdasan buatan (AI). Inisiatif ini bukan hanya soal pendidikan, melainkan bagian dari strategi besar untuk menciptakan ekosistem teknologi yang mandiri dan inovatif. Proyek-proyek ini mencerminkan transformasi ambisius kawasan Timur Tengah dari ekonomi berbasis minyak menjadi pusat inovasi global. #profil #ArabkotaAI

Menggantungkan Harapan pada Inovasi, Bukan Lagi Minyak

Langkah ini didorong oleh kesadaran bahwa ketergantungan pada sektor energi fosil tidak bisa bertahan selamanya. Di tengah gelombang digitalisasi global, negara-negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mulai berinvestasi besar dalam pengembangan sumber daya manusia dan teknologi mutakhir. Salah satu pendekatan terdepan adalah membangun kampus atau kota teknologi khusus yang mengintegrasikan pendidikan, riset, dan bisnis dalam satu ekosistem canggih.

NEOM: Wajah Baru Arab Saudi di Era Teknologi

Arab Saudi, lewat proyek futuristik NEOM, memperkenalkan kawasan bernama OXAGON dan THE LINE yang akan menjadi rumah bagi teknologi cerdas dan institusi pendidikan bertaraf internasional. Di dalamnya akan dibangun pusat riset dan kampus AI yang terhubung dengan industri, startup, dan pemerintah. Dengan dukungan dari inisiatif Vision 2030, Saudi ingin menciptakan ruang di mana inovasi lahir dan tumbuh dari dalam negeri, bukan hanya diimpor dari luar.

MBZUAI: Langkah Nyata UEA Menuju Kepemimpinan AI

Sementara itu, Uni Emirat Arab telah memulai langkah ini lebih awal melalui pendirian Mohamed bin Zayed University of Artificial Intelligence (MBZUAI) di Abu Dhabi. Kampus ini menjadi universitas pascasarjana pertama di dunia yang sepenuhnya didedikasikan untuk AI. Fokusnya tidak hanya pada pengajaran, tetapi juga pada riset mutakhir dan kolaborasi global, termasuk dengan perusahaan teknologi dunia seperti NVIDIA dan IBM.

Mencetak Generasi Inovator Arab Masa Depan

Tujuan akhir dari proyek kota kampus AI ini adalah membentuk generasi baru ilmuwan, insinyur, dan pengusaha teknologi yang mampu membawa kawasan Arab ke garis depan revolusi digital. Meski tantangan seperti pembangunan infrastruktur, pengembangan talenta lokal, dan pembentukan budaya riset tetap besar, ambisinya sudah terlihat nyata. Dengan upaya terarah dan investasi berani, dunia Arab mulai mengukir identitas barunya sebagai pusat inovasi teknologi global, bukan sekadar wilayah kaya minyak.

Selanjutnya